Banyak wanita Jepang yang tetap tampil muda dan menarik meskipun usia mereka tampaknya sudah melewati kepala tiga. Ternyata hal ini dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan mereka sehari-hari. Apa saja kebiasaan-kebiasaan itu? Simak ulasan di bawah ini.
Dalam bukunya, Japanese Woman Don't Get Old or Fat, Naomi Moriyama menggambarkan negaranya sebagai tempat di mana perempuan berusia 40 terlihat seperti berumur 20-an. Naomi memaparkan kunci diet ala mereka adalah sepiring kecil minyak ikan, kedelai, nasi, sayur-sayuran, dan buah-buahan. "Makanan yang terbuat dari beras juga dipercaya memberikan sumbangsih untuk kesehatan kulit," ujarnya. Selain itu, kedelai juga termasuk jenis makanan anti penuaan terbaik. Orang Jepang juga berpendapat, green tea dapat membantu memperlambat proses penuaan. Mereka biasanya mengkonsumsi minuman kaya antioksidan ini sepanjang waktu, yang pastinya jauh lebih baik daripada kopi, jus buah kemasan, atau diet coke. Berdasarkan penelitian terbaru, konsumsi gula yang berlebihan juga dapat memicu infeksi jerawat dan merusak lapisan kolagen.
Kalau Anda pernah menemukan turis-turis Jepang berseliweran, Anda akan melihat perempuan Jepang selalu menggunakan payung saat cuaca sedang terik. Mereka memang sangat fanatik menjaga kulit dari sengatan matahari untuk menghindari flek-flek hitam di wajah. Pada prinsipnya flek hitam bisa dialami oleh semua warna kulit, kecuali mereka yang berhati-hati menjaga kulit. "Untuk mencegah munculnya noda di wajah, ibu-ibu di sana mulai memakaikan tabir surya kepada bayi mereka sejak lahir," ungkap Yuko Hosnino, seorang spesialis kulit dari Shiseido Tokyo. Hasilnya, perempuan Jepang bukan hanya terhindar dari flek hitam ketika dewasa, tetapi kerutan di muka pun lebih sedikit. Kerutan yang muncul di usia 40-an dan 50-an sebenarnya lebih disebabkan akibat dampak buruk paparan sinar ultraviolet yang sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Jadi gunakanlah tabir surya setiap hari, bukan hanya saat Anda berada di pantai, agar kulit tidak rusak dan selalu sehat.
3. Ratakan Warna Kulit
Ketika Anda sudah rutin menggunakan tabir surya, langkah berikutnya adalah meminimalkan flek hitam yang terlanjur menempel di wajah. Yoko Kisara, seorang penulis kecantikan di Tokyo, menyarankan memakai krim yang memperlambat produksi pigmen, yang biasanya disebut pemutih, brightening, atau tone corrector. Fungsinya sama, yaitu memutihkan dan meratakan warna kulit di bagian tertentu. Anda juga dapat menjalani terapi pengelupasan kulit, lewat obat-obatan kimia atau terapi Intense Pulse Light (IPL), yang menggunakan sinar khusus untuk memperbaiki warna kulit.
4. Jaga Kelembaban Kulit
Tidak banyak perempuan Jepang di atas usia 40-an yang mengeluh kulit mereka kering. Anda bisa meniru beberapa kebiasaan mereka, agar kulit bebas dari kekeringan. Sebagian besar orang Jepang jarang menggunakan AC maupun pemanas ruangan. Bahkan, ketika musim panas banyak perusahaan mengeluarkan kebijaksanaan "Cool Biz", yaitu mengizinkan para karyawannya berbusana kasual, supaya lebih nyaman saat udara sedang panas. Hasilnya, kulit mereka tetap lembab. Wanita di Jepang juga sangat disiplin dalam ritual melembabkan kulit. Bahkan, banyak di antara mereka rela memakai bermacam-macam jenis produk yang fungsinya melembabkan kulit.
5. Pijat Area Wajah dan Leher
Dalam adat Cina dan Jepang, pijat wajah merupakan bagian ritual dari perawatan kulit. "Ibu saya menyarankan, selagi muda lakukan pemijatan setiap malam, setelah membersihkan wajah," ujar seorang gadis muda Jepang. Kegiatan ini juga adalah bagian dari tradisi akupunktur, yang bisa melancarkan peredaran darah, sehingga kulit wajah lebih segar dan mudah menyerap berbagai produk perawatan kulit. Lokasi pemijatan wajah yang benar, sama dengan titik di mana botoks biasanya disuntikkan oleh para dokter kulit. Contohnya, di antara kedua alis, garis ekspresi atau senyum, dan di samping kedua mata bagian luar. Kalau Anda secara teratur memijat wajah, hasilnya bisa segera Anda buktikan.