Pergantian kepemimpinan di Negeri Panda, China, baru saja terjadi. Xi Jinping (59), telah ditunjuk oleh Partai Komunis China (PKC) untuk menggantikan pemimpin sebelumnya, Hu Jintao, untuk periode 10 tahun ke depan. Meski sudah ditunjuk, presiden baru China kelahiran 1 Juni 1953 itu, baru akan menjalankan jabatannya mulai Maret 2013.
Dalam pidato pertamanya selama 19 menit di Balai Agung Rakyat, Beijing, setelah terpilih menggantikan Hu Jintao, Xi mengatakan, mereka menghadapi tantangan berat, khususnya korupsi. "Kita tidak bisa merasa puas dan kita tidak pernah bisa lengah. Ada banyak masalah dalam partai yang harus ditangani," ucapnya. Selain itu, pemerintahannya nanti lebih menekankan perlunya hubungan yang lebih erat dengan dunia luar. "Rekan-rekan pers, bangsa ini perlu belajar lebih banyak tentang dunia. Demikian pula dunia perlu belajar lebih banyak tentang China," tuturnya. "Saya berharap Anda akan melanjutkan upaya-upaya mempererat hubungan saling pengertian antara China dan dunia," lanjutnya.
Bersama Xi, nama-nama lain yang juga akan menggantikan posisi pendahulunya antara lain, Li Keqiang yang akan menjadi perdana menteri berikutnya menggantikan Wen Jiabao, dan Wang Qishan yang akan menjadi pemimpin lembaga antikorupsi.
Setelah melepaskan jabatannya, Hu Jintao sudah tidak memiliki posisi apa pun dalam partai dan pemerintahan. Hu tak mau mengikuti jejak pendahulunya, Jiang Zemin, yang tetap membayangi politik di China selama beberapa tahun setelah dia pensiun sebagai presiden.