Siapa sih yang tidak kenal dengan boneka jelita ini? Boneka yang sangat populer di penjuru dunia ini, ternyata juga menyimpan kisah menarik di balik kesuksesannya itu.
Di Amerika, ada sepasang suami-istri. Ruth, dan suaminya Elliot Handler. Untuk sehari-harinya, mereka menjalankan bisnis desain industrial yang dirintis sejak akhir 1930-an. Bisnis pasangan suami-istri ini cukup berhasil. Kemudian pada tahun 1944, suami-istri ini bergabung dengan Harold Matson, sesama desainer industrial, untuk kemudian membangun perusahaan mainan, Mattel. Menurut catatan sejarah, perusahaan ini juga merupakan perusahaan pertama yang mengiklankan produk mainannya di layar kaca.
Pada suatu hari di tahun 1951, Ruth Handler melihat putrinya Barbara (yang dipanggil Barbie) sedang bermain dengan boneka kertasnya. Ia mengamati dan pada akhirnya menyimpulkan bahwa anaknya ternyata lebih menyukai boneka kertas berbentuk wanita dewasa, daripada anak-anak. Ide untuk membuat boneka berwujud wanita dewasa dalam bentuk tiga dimensi, terlintas di benaknya. "Saya sadar, bahwa jika kami dapat membuat boneka berwujud wanita dewasa dalam bentuk tiga dimensi, maka kami akan memenuhi sebuah kebutuhan mainan yang mendasar," ungkapnya.
Lalu, dalam sebuah perjalanannya ke Eropa, secara tidak sengaja ia menemukan sebuah boneka plastik dari Jerman, yang dinamai Lily. Boneka inilah yang pada akhirnya memberikan sedikit gambaran mengenai wujud boneka Barbie-nya nanti. Pada awalnya, untuk mewujudkan ide dari Ruth, Elliot (suaminya) dan mitra bisnisnya Matson kurang begitu yakin. Namun, mereka tetap membiarkan Ruth untuk bekerja mewujudkan idenya.
Pada tahun 1959, untuk pertama kalinya boneka Barbie diluncurkan. Boneka ini langsung menghasilkan profit pada tahun pertama produksinya. Atas kesuksesan itu, Ruth semakin gencar berproduksi dan menciptakan inovasi-inovasi lain dari boneka itu. Pada tahun 1965, penjualan perusahaan Mattel telah mencapai 200 juta dolar AS.
Dalam perjalanannya, boneka Barbie kerap mendapatkan berbagai macam kritikan dari para feminis. Tapi Ruth Handler selalu menekankan bahwa terobosan model bonekanya yang berpayudara itu, merupakan sebuah pengalaman edukatif penting bagi para gadis yang memungkinkan mereka merencanakan peran mereka kelak sebagai wanita dewasa.
Pada era 1970-an, terjadi kebakaran pabrik yang menjadi malapetaka besar bagi perusahaan Mattel. Mattel yang selama ini belum pernah merasakan kerugian besar, akhirnya menyatakan untuk pertama kalinya bahwa mereka menderita kerugian. Selain itu, Ruth juga harus menjalani operasi kanker payudara yang dideritanya, serta sebelumnya ia juga dituduh memanipulasi saham. Untuk menutupi semua itu, Ruth dan suaminya menjual separuh saham mereka di perusahaan Mattel. Mereka benar-benar mengalami masa-masa sulit saat itu.
Singkat cerita, akhirnya Ruth Handler, sang pencipta boneka Barbie, meninggal dunia pada tahun 2002.