Bintang Modern Family ini memang memiliki lekuk tubuh yang mematikan, dan selera humor yang tinggi. Maka tak salah jika ia saat ini tengah berada di daftar teratas Hollywood. Bahkan nama Sofia masuk ke dalam daftar ikon terseksi di Hollywood.
Sofia dilahirkan pada tanggal 10 Juli 1972 di Barranquilla, Kolombia, sebagai anak kedua dari empat bersaudara. Sejak kecil, Sofia mengaku gemar membaca dan menyukai dunia sains. "Saya mencintai sains dan sangat kutu buku, tetapi saya juga badut kelas," ungkapnya.
Ketika duduk di bangku SMA, ia mengaku mulai menikmati dunia fashion dan desain. Bahkan di usianya yang ke-17, ia memulai debutnya sebagai model pantai berbikini dalam iklan Pepsi, yang membuatnya dikenal seantero Amerika Latin.
Dua tahun kemudian, Sofia menikahi pacarnya sejak SMA dan melahirkan Manolo. "20 tahun lalu di Kolombia, menikah muda masih sangat biasa. Jika Anda belum menikah dan memiliki anak di usia 20, orang akan mengasihani Anda," jelasnya. Namun setelah dua tahun, pernikahannya itu akhirnya kandas.
Setelah mendapat banyak tawaran sebagai model iklan, Sofia akhirnya kemudian pindah ke Miami, AS, untuk melanjutkan karirnya. Di Miami, ia tampil dalam acara game dan travel untuk saluran Univision. Pada tahun 1998, kakaknya diculik dan dibunuh di Kolombia, sehingga Sofia memutuskan untuk memboyong seluruh keluarganya untuk tinggal bersama di AS.
Pada tahun 2009, Sofia akhirnya mendapatkan peran dalam Modern Family, yang kemudian membesarkan namanya. Lewat perannya dalam Modern Family, ia dianugerahi dua nominasi Emmy dan Golden Globes secara berturut-turut.
Di tahun 2010, di sebuah acara makan malam, ia bertemu dengan Nick Loeb yang hingga kini masih menjadi kekasihnya. Namun mantan pacar Tom Cruise dan Enrique Iglesias itu, mengaku bahwa ia tidak terlalu membutuhkan pria untuk mencukupi kebutuhannya. "Saya tidak pernah merasa membutuhkan pria untuk mencukupi hidup saya," terangnya dengan mantap.
Sofia telah melewati berbagai masa sulit dalam hidupnya seperti: perceraian, single parents, pembunuhan kakak tertuanya, bahkan kanker tiroid yang sempat menyerangnya pada tahun 2000, membuatnya menjadi seorang wanita yang tangguh dan tegar. "Tidak ada hidup yang sempurna," ujarnya setelah mengenang kehidupannya yang dapat berubah dalam sekejap.
Inilah cara Sofia menjalani hidup: terbuka, jujur, dan penuh dengan rasa syukur. "Saya tidak pernah harus berjuang atau memohon, tetapi saya juga selalu siap menghadapi berbagai situasi. Saya tidak pernah takut pada kegagalan," bebernya sambil menyibakkan rambut, kemudian tersenyum jahil.