Advertise

5 Solusi Mencegah dan Mengatasi KKN di Indonesia

1. Perombakan secara revolusioner sistem-sistem yang berlaku saat ini di Indonesia, yang dapat menyebabkan para pejabat dan koruptor dengan leluasa melakukan aksinya. Sistem-sistem tersebut seperti sistem pengangkatan anggota DPR, sistem pengangkatan aparat penegak hukum, sistem tender proyek, sistem perbankan, serta sistem-sistem terkait lainnya.


Untuk sistem pengangkatan pejabat-pejabat, harus diatur dan diperketat sedemikian rupa, sehingga para pejabat adalah orang-orang yang benar-benar kompeten, dan terutama memiliki karakter-karakter yang baik dan terpuji.

Untuk sistem-sistem seperti sistem perbankan, tender proyek, dan sistem lainnya yang sejenis, harus diatur dan diperketat sedemikian rupa sehingga tidak ada celah bagi para koruptor untuk membobol dan mengurasnya (sistem-sistem harus lebih cerdas dan cermat daripada "tikus-tikus masyarakat"). Seperti kata Bang Napi, "Kejahatan terjadi bukan hanya karena niat dari para pelaku, tapi juga karena adanya kesempatan dan celah yang bisa dimanfaatkan!"

2. Perombakan secara revolusioner pada sistem-sistem kurikulum yang berlaku saat ini di sekolah-sekolah, di mana sistem-sistem yang baru harus lebih menekankan pada pendidikan karakter daripada hanya nilai-nilai akademis. Karena karakter yang baik dan mulia adalah lebih penting daripada hanya kepandaian semata.

3. Menumbuhkan, mengembangkan, dan mensosialisasikan budaya dan lingkungan baru bangsa Indonesia yang "bersih", tertib, dan disiplin. Diharapkan dengan lingkungan yang baru ini dapat membuat "tikus-tikus masyarakat" menjadi tidak nyaman secara psikologis untuk melakukan KKN.


4. Perombakan di bidang sistem hukum, sehingga diharapkan sistem yang baru lebih cerdas dan lebih cerdik daripada para koruptor dan dapat membuat mereka "berpikir seribu kali" sebelum melakukannya. Dan juga dapat menimbulkan efek jera/kapok yang luar biasa bagi para koruptor yang telah menjalani hukuman. Tetapi, tidak selalu harus dengan hukuman mati seperti di negara-negara lain. Karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.


5. Memilih para pemimpin bangsa yang cerdas dan cerdik, serta memiliki kriteria karakter yang baik antara lain: "bersih", bijaksana, berwibawa, adil, berani, tegas, dan cepat.