Advertise

Inspirasi dari James Cameron, Sutradara Film Terlaris, Titanic dan Avatar

James Cameron melanjutkan studinya di bidang Fisika dan Bahasa Inggris di Fullerton College. Setiap kali selesai kuliah, ia akan pergi ke perpustakaan University of Southern California untuk mengunjungi perpustakaan perfilman di situ.


Berjam-jam ia lewatkan untuk membaca berbagai buku dan skripsi mahasiswa-mahasiswa di sana. James menambah banyak ilmu perfilman di perpustakaan ini.

"Setiap hari, aku ke perpustakaan. Mempelajari film, lensa, proyektor, dan segalanya tentang film. Kalau mereka membolehkanku memfotokopi, aku akan mengkopinya. Tapi kalau tidak, aku akan mencatat hal-hal penting saja," ungkap James.

Tentu saja akhirnya James Cameron drop out dari kuliahnya. Dia kemudian bekerja sebagai sopir truk. Sesekali, James juga menulis cerita pendek.

Pada saat film Star Wars menjadi box office di tahun 1977, James menyadari bahwa ternyata ilmu science dan film bisa digabungkan. Bersama dengan seorang temannya, James menulis naskah sci-fi berjudul Xenogenesis. Kemudian, dia berhenti menjadi sopir truk dan mulai mengumpulkan dana untuk mewujudkan film pertamanya itu. Dia membeli semua alat yang dibutuhkan, kamera, studio, dan negatif film. Namun, James tetap saja belum mengerti bagaimana menggunakan alat-alat itu. Jadi hampir setengah hari, dia habiskan hanya untuk mempelajari semua alat itu.

Sekarang ini, kita semua tahu bahwa James Cameron adalah salah seorang sutradara terbesar di dunia, dengan 2 film terlarisnya sepanjang masa, yaitu Titanic dan Avatar.


Ada banyak orang berbakat yang tidak berhasil mewujudkan impian mereka, karena terlalu lama memikirkannya, terlalu takut, dan tidak bersedia membuat lompatan keyakinan.

Kesuksesan lebih sering dimiliki oleh orang yang berani melakukan, dan amat jarang dimiliki oleh orang yang takut dengan konsekuensi.

Sejarah telah memperlihatkan bahwa pemenang yang paling mengesankan, biasanya menghadapi rintangan yang paling memilukan, sebelum mencapai kemenangan.