Advertise

The Cow and The Chicken

"Kenapa sih," kata seorang kaya kepada pelayannya, "Orang-orang mengataiku pelit. Padahal, semua orang kan sudah tahu kalau aku wafat nanti, aku akan memberikan semua yang aku miliki pada yayasan sosial dan panti asuhan?!"


"Akan saya ceritakan kisah tentang sapi dan ayam kepada Tuan," jawab pelayannya.

Seekor sapi begitu populer, sedangkan sang ayam tidak sama sekali. Hal ini sangat mengherankan sang ayam.

"Orang-orang berkata begitu manis tentang kelemah-lembutan dan matamu yang begitu memancarkan penderitaan," kata ayam kepada sapi. "Mereka mengira kamu begitu murah hati, karena tiap hari kamu memberi mereka susu. Tapi bagaimana dengan aku? Aku memberikan semua yang aku punya. Aku memberikan daging ayam. Aku memberikan bulu-buluku. Bahkan mereka memasak dan membuat sup dengan kakiku sebagai kaldu. Tidak ada yang seperti itu. Kenapa sih kok bisa begitu?" tanya ayam kepada sapi.


"Apakah Tuan tahu apa jawaban sang sapi?" tanya si pelayan.

Sang sapi berkata, "Mungkin karena aku memberikannya sewaktu aku masih hidup, sedangkan kamu tidak."


Tak seorang pun yang dapat menjadi kaya tanpa memperkaya orang lain. Seseorang yang menambahkan kekayaan dirinya juga harus memperkaya orang lain.

Kemurahan hati lebih dari sekedar memberikan uang kepada orang miskin. Kemurahan hati adalah pemberian hati, waktu, keahlian, dan energi Anda untuk menerangi hidup orang lain, baik yang kaya maupun miskin.