Advertise

Lebih Dekat dengan Dokter Cantik REISA KARTIKASARI

Dokter cantik kelahiran Malang, 24 Desember 1985 ini, memang dikaruniai wajah yang memikat. Kecantikan dan kecerdasannya sudah dibuktikannya saat ia meraih posisi Runner-up Puteri Indonesia 2010 dan menyabet gelar Puteri Indonesia Lingkungan 2010. Dokter yang satu ini juga kerap membantu tim disaster victim identification (DVI) Kepolisian Indonesia dalam menangani korban bencana.


Saat musibah kecelakaan pesawat Sukhoi beberapa waktu lalu, Reisa juga ikut terlibat. Selama sekitar 2 minggu, ia ikut terjun ke dalam tim tersebut. "Karena korbannya banyak, sementara dokter yang tersedia mungkin sudah capek, jadi yang tadinya aku hanya mau membantu administrasi akhirnya sempat hands-on (jenazah) langsung," jelasnya.

Menurutnya, dunia forensik medis itu luas, dan tidak selalu harus berhadapan dengan kasus kematian. Misalnya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), penganiayaan, hingga perkosaan. Ia bahkan pernah ingin menjadi dokter spesialis forensik, tapi takdirnya tidak ke sana. "Saya sempat ingin jadi spesialis forensik. Tapi memang jalannya tidak ke situ," beber Reisa dengan suara yang lembut.

Dokter cantik ini sangat mengagumi ibunya. Menurutnya, ibunya adalah single parent dalam membesarkannya dan kakak perempuannya, Dea Tunggaesti (pengacara). Ia sangat mengagumi perjuangan ibunya untuk bekerja menghidupi anak-anaknya hingga beranjak mapan. "Waktu aku bilang mau ambil kuliah kedokteran, mama sempat pikir-pikir karena mahal. Tetapi Tuhan selalu memberikan rezeki sehingga selalu diberi jalan," kenangnya.

Mengenai pria idamannya, Reisa mengungkapkan, "Idealnya pria itu bisa mendukung pasangannya. Pria yang sportif dan bisa selalu menyemangati pasangannya." Menurutnya lagi, pria itu juga harus mengerti urusan kecantikan bagi wanita. "Dari ujung kepala hingga kaki banyak sekali yang harus diurus," pungkasnya.