Tanaman buah yang satu ini belakangan makin digemari. Konon, buahnya berkhasiat menyembuhkan banyak penyakit. Penampilannya pun tak kalah menawan dibandingkan dengan tanaman hias.
Tanaman buah naga mungkin masih asing bagi sebagian orang. Tanaman ini memang baru masuk ke Indonesia pada awal 2000-an. buah naga memiliki batang yang berduri, mirip dengan batang kaktus. Keduanya memang masih berkerabat dekat.
Tanaman ini berasal dari Meksiko, Amerika Selatan. Pada tahun 1870, seorang pemburu tanaman dari Perancis membawanya ke Vietnam dan ternyata bisa tumbuh baik. Bahkan, orang Vietnam yang menganut budaya Cina amat tertarik pada buah itu. Buah ini lalu diberi nama thang loy yang artinya buah naga. Kemudian, nama ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris menjadi dragon fruit.
Saat perayaan Imlek, buah ini banyak diserbu mereka yang merayakannya. Mereka biasanya beranggapan, buah naga bisa membawa berkah dan keberuntungan.
Tanaman ini juga disebut "Night Blooming Cereus", karena hanya berbunga semalam. Bunga yang sudah matang, kuncupnya akan membuka. Sekitar pukul 9 malam, mahkota bunga bagian luar yang berwarna krem akan mekar. Selanjutnya, pada tengah malam, mahkota bunga bagian dalam yang berwarna putih dan benang sari akan mekar dan memancarkan aroma harum.
Dari bunga akan terbentuk buah. Buahnya bulat mengerucut, berkulit tebal, dan di permukaan kulitnya terdapat jambul berwarna hijau. Jika dibelah, akan terlihat daging buah yang dipenuhi bintik hitam. Rasanya manis dan segar seperti agar-agar. Ukuran dan warna buah bervariasi, tergantung pada jenisnya. Sampai saat ini, setidaknya terdapat empat jenis buah naga yang dibudidayakan.