Kenaikan harga bahan bakar minyak dunia, telah menimbulkan kembali berbagai ide tentang mesin apa yang ideal bagi kendaraan. Salah satunya adalah mobil bertenaga listrik, yang ternyata sama sekali bukan ide baru.
Ide untuk membuat mobil elektrik telah muncul pada 1828, dicetuskan oleh ahli asal Hungaria bernama Anyos Jedlik, yang menemukan motor listrik. Bahkan pada 1897 perusahaan Electric Carriage and Wagon Company of Philadelphia membangun armada taksi dari mobil listrik.
Sekitar 90 tahun silam, tepatnya pada era 1920-an, mobil listrik tercatat masih mengalami masa kejayaan di Amerika Serikat. Hal tersebut dapat dinikmati lewat film dokumenter berjudul Who Killed the Electric Car, yang dituturkan oleh aktris dan komedian legendaris Amerika, Phylis Diller.Phylis mengenang masa-masa mobil listrik yang rendah polusi suara dan polusi udara, berseliweran di kota masa kecilnya di Lima, Ohio. Tentu saja dia masih berusia belia saat itu. Masyarakat pada masa itu menyukai mobil listrik karena lebih mudah dinyalakan ketimbang mobil berbahan bakar minyak yang harus diengkol.
Dalam film yang disutradarai oleh Chris Paine dan dinarasikan oleh Martin Sheen itu dijelaskan bahwa kejayaan mobil listrik tumbang saat starter otomatis ditemukan dan harga minyak menjadi murah karena ditambang secara masif supaya berlimpah. Dan mulailah era polusi udara dan suara besar-besaran, serta guncangan terhadap perekonomian global karena minyak kini yang tak lagi murah.