Setelah suaminya, Nicolas Zarkozy tidak lagi menjabat sebagai Presiden Prancis, mantan First Lady, Carla Bruni justru merasakan kebahagiaan dan menemukan dirinya kembali. Hal itu karena tak ada lagi tugas-tugas negara dengan jadwal yang padat, serta yang terutama Carla dan suaminya tak lagi terlalu disorot oleh berbagai media. "Media menyorot dan mencela suami saya sangat tajam. Kritik mereka sudah pada tingkat yang luar biasa. Tapi apa boleh buat, itu adalah kebebasan pers," keluh wanita kelahiran Turin, Italia, pada 23 Desember 1967 itu.
Tapi Carla tetap mensyukuri pernah menjadi First Lady dan tinggal di Istana Elysee, kediaman resmi Presiden Prancis. "Istana Elysee adalah tempat yang membuka pikiran dan jiwa saya. Tapi, pada akhirnya itu bukan tempat yang cocok buat saya," ungkapnya.
Carla saat ini tengah menikmati kehidupannya sebagai wanita biasa. Bahkan, dia juga kembali menekuni profesi lamanya sebagai penyanyi. Dia baru saja merilis album keempatnya yang diberi judul Little French Song. "Akhirnya setelah empat tahun, albumnya keluar. Ini satu kebahagiaan besar buat Carla," kata agensinya, Bertrand de Labbey.
"Selama menjadi First Lady, Carla tidak bisa melakukan aktivitasnya sebagai penyanyi. Bahkan untuk menulis lagu sekalipun, dia tidak bisa," lanjut Bertrand.
Mantan model, aktris, dan penyanyi itu, menikah dengan Nicolas pada 2 Februari 2008, delapan bulan setelah Nicolas menjadi presiden. Dari perkawinan itu, mereka dikaruniai seorang anak perempuan, Giulia Sarkozy yang lahir pada 10 Oktober 2011. Sebelumnya, dari perkawinan terdahulu mereka, Nicolas mempunyai dua orang anak, sementara Carla satu anak.
Sekarang ini, Carla telah menjadi dirinya sendiri. "Saya ingin terus menyanyi. Menyalurkan bakat saya dan mewujudkan mimpi-mimpi saya yang sempat tertunda," tegasnya.