Wanita ini tak hanya cantik saja, tapi juga cerdas, menarik, dan berwibawa. Tak salah jika Yahoo kemudian menunjuknya sebagai CEO atau pimpinan mereka. Awalnya, wanita kelahiran 30 Mei 1975 itu, justru berkiprah di rivalnya Yahoo, yaitu Google. Setelah 13 tahun bekerja di Google, akhirnya ia pindah ke Yahoo.
Mayer pernah dinobatkan menjadi Women of the Year 2009 versi Glamour Magazine. Wanita lulusan Stanford University ini, juga pernah dinobatkan sebagai 50 wanita paling powerful di dunia versi majalah Fortune.
"Menjadi seorang pemimpin wanita di bidang yang didominasi oleh pria, Anda harus mampu menunjukkan otoritas sekaligus kualitas dalam setiap tindakan," ucap Mayer.
Bukti bahwa Mayer sangat profesional dalam bekerja, yaitu tak lama setelah penunjukannya sebagai pimpinan Yahoo, ia hamil. Ketika masih dalam proses penyembuhan usai melahirkan, ia memilih untuk membawa pekerjaannya ke rumah. Setelah itu, ia membangun sebuah nursery room di samping ruang kantornya, dan membawa sang anak ke kantornya.
Berbagai langkah inovasi pun dilakukannya setelah menjabat sebagai CEO Yahoo. Baru-baru ini, Mayer membuat langkah berani dan mengejutkan dengan membeli aplikasi Summly dari seorang remaja Inggris, Nick D'Aloisio, senilai USD 30 juta. Apilkasi ini bisa bisa mempermudah pengguna smartphone untuk browsing atau mencari berita melalui telepon seluler semudah saat membaca e-mail dan indeks saham.
"Kami berpikir untuk membawa internet kepada semua orang," ucap Mayer dengan mantap.